Manusia dan Kesusastraan
Di dalam sastra, manusia juga berperan penting dalam membudayakan sebuah bahasa, dan tidak hanya bahasa saja, tapi sastra lain seperti drama dan teater. Diperlukan keahlian yang khusus untuk dapat memainkan peran yang baik menggunakan bahasa yang baik pula. Sastra juga termasuk seni yang bisa dikembangkan dengan baik oleh manusia yang berkreatif. Tanpa adanya manusia, sastra pun tidak akan pernah muncul, karena sastra berakar dari kepribadian seorang manusia itu sendiri. Seperti contohnya, teater yang menceritakan tentang sebuah kisah, maka manusia dituntut untuk dapat memainkan peran yang diperagakan agar dapat terasa apa yang dicerikan itu, padahal cerita tersebut hanya karangan atau bahkan imajinasi dari pengarang . Tapi dengan adanya manusia yang memerankan peran yang dimaksud dengan menjiwai karekternya masing-masing, kita dapat merasakan dan juga ikut masuk ke dalam cerita tersebut.
Oleh karena itu, manusia dan kebudayaan akan tetap saling berdampingan karena sudah menjadi rasa tersendir bagi kehidupan manusia.
Selanjutnya
yang harus diketahui adalah pengertian sastra itu sendiri yaitu merupakan kata
serapan dari bahasa Sanskerta śāstra, yang berarti “teks yang mengandung
instruksi” atau “pedoman”, dari kata dasar śās- yang berarti “instruksi”
atau “ajaran”. Dalam bahasa Indonesia kata ini biasa digunakan untuk merujuk
kepada “kesusastraan” atau sebuah jenis tulisan yang memiliki arti atau
keindahan tertentu. Negara Indonesia merupakan satu dari sekian banyak Negara
dimana budayanya berkaitan erat dengan kesusastraan.
Hubungan manusia dengan sastra
adalah dalam hal bahasa dan kesenian dan banyak lagi hal lainnya, manusia menciptakan
hasil karya seni yang kemudian dapat dekembangkan menjadi karya sastra dalam
bentuk apapun seperti prosa, puisi, dan banyak lagi karya sastra lainnya.
Referensi
:
http://republicrey.blogspot.com/2011/06/manusia-dan-kesusastraan.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar